
Kejadian berawal ketika ada warga yang datang bertamu ke rumahnya, Kamis (24/5) sekitar pukul 21.30 WIB malam. Nedi yang tidak curiga langsung membukakan pintu rumahnya.
Tak ayal, ketika pintu terbuka, dua orang tamu yang datang langsung minta pertanggung jawaban atas penyakit kulit yang menimpa mereka dan keluarga. Sesaat kemudian, jumlah keluarga yang dating semakin banyak, setidak terdapat 10 orang yang mendatangi rumah Nedi.
“Mereka langsung meminta pertanggungjawaban, mereka mengatakan saya bermain dukun dan membuat penyakit kulit di tubuh mereka,” ujar Nedi kepada Haluan di rumah sakit, Jumat (25/5).
Namun, lanjut ayah tiga anak tersebut, dirinya mencoba menanyakan masalah yang terjadi. Namun, pertanyaan belum selesai, kaki dan tinju para tamu yang datang, mulai mendarat di tubuh dan muka Nedi.
“Bahkan, mata saya juga ditinju. Ketika dibawa ke rumah sakit saya tetap diancam oleh mereka. Sekarang, untuk melihat sangat susah,” terang Nedi sambil menunjukan bagian mata yang telah ditempeli perban tersebut.
Saat ini Nedi yang seharinya berpofesi sebagai teknisi kulkas dan mesin cuci itu ditemani istrinya menjalani perawatan khusus mata dan harus diinfus untuk menstabilkan kondisi tubuhnya.
Nedi hanya berharap, agar kasus pengeroyokan yang menimpanya dapat ditangani pihak berwajib dengan baik, sehingga, tidak kembali terjadi di kemudian hari.(h/dil)
No comments:
Post a Comment